Minggu, 06 September 2015
MENGENAL PENCIPTA LAGU NASIONAL
1. WAGE RUDOLF SUPRATMAN (WR. SUPRATMAN)
Nama ini semua orang Indonesia pasti sudah kenal, beliau adalah seorang pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya, beliau lahir di tahun 1903 dan wafat pada tahun 1938. W.R. Supratman membaca sebuah surat kabar Fajar Asia yang di dalamnya terdapat artikel, menantang pemuda Indonesia untuk membuat karya lagu kebangsaan yang dapat menggugah semangat rakyat. Ternyata lagu yang diciptakan W.R. Supratman sangat menggugah semangat rakyat yang langsung mendengar lagunya itu. Lagu ini pertama kali di perdengarkan di Gedung Indonesische Club, di Jalan Kramat 106 Jakarta pada tanggal 28 Oktober 1928. Lagu Indonesia Raya ini dinyanyikan dalam rangka mengiringi naiknya Sang Saka Merah - Putih di atas tiang bendera.
Kini, berkat jasa W.R. Supratman untuk Indonesia, hari kelahirannya yang jatuh pada tanggal 9 Maret diperingati sebagai Hari Musik Nasional.
Lirik Lagu Indonesia Raya
Indonesia tanah airku
Tanah tumpah darahku
Disanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan Tanah Airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku Rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Indonesia Tanah yang mulia
Tanah kita yang kaya
Di sanalah aku berada Untuk slama-lamanya
Indonesia Tanah pusaka Pusaka Kita semuanya
Marilah kita mendoa Indonesia bahagia
Suburlah Tanahnya Suburlah jiwanya
Bangsanya Rakyatnya semuanya
Sadarlah hatinya Sadarlah budinya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Tanah yang suci Tanah kita yang sakti
Disanalah aku berdiri �njaga ibu sejati
Indonesia! Tanah berseri Tanah yang aku sayangi
Marilah kita berjanji Indonesia abadi
Slamatlah Rakyatnya Slamatlah putranya
Pulaunya lautnya semuanya
Majulah Negrinya Majulah Pandunya
Untuk Indonesia Raya
2. KUSBINI
Pecipta lagu yang satu ini menciptakan sebuah lagu Bagimu Negeri yang menjadi salah satu lambang simbolis dari penandatanganan sumpah jabatan Presiden berikut mentri - mentrinya untuk berbakti pada negara. Ternyata lagu ini dibuat atas permintaan Presiden Soekarno, lagu ini dibuat sebagai penyeimbang dari lagu - lagu propaganda Jepang yang pada saat itu tengah marak – maraknya. Lagu Indonesia Raya dilarang keras oleh orang Jepang untuk dinyanyikan, maka lagu Bagimu Negeri akhirnya diputar sebagai penggantinya. Kusbini di anugerahi penghargaan Anugerah Seni dari Pemerintah. Dan beliau meninggal dunia pada tahun 1991, di usianya yang ke 85 tahun.
Bagimu Negeri / Padamu Negeri
Pencipta Lirik dan Lagu : Kusbini
Padamu negeri kami berjanji
Padamu negeri kami berbakti
Padamu negeri kami mengabdi
Bagimu negeri jiwa raga kami
3. CORNEL SIMANJUNTAK (C. SIMANJUNTAK )
Tahukah Anda lagu yang diberi judul Maju Tak Gentar? Lagu ini ternyata dibuat oleh Cornel Simanjuntak. Sebelumnya, lagu ini aslinya berjudul Maju Putra - Putri Indonesia.
Ketika terjadi revolusi di tahun 1945, lagu ini diubah judulnya dan juga syairnya agar lebih terasa membakar semangat yang mendengarnya. Ternyata lagu Maju Tak Gentar ini berhasil menyulut psikologi pejuang Front Tentara Pelajar Yogyakarta. Lirik yang ada di dalamnya sangat pas dengan kondisi pada saat itu, dimana ada sebuah perlawanan yang dilakukan dengan peralatan seadanya.
Di tahun 1961, pencipta lagu ini Cornel Simanjuntak sukses membawa dirinya menerima sebuah piagam Satya Lencana Kebudayaan, setingkat Bintang Gerilya.
Lirik C. Simanjutak - Maju Tak Gentar
Maju tak gentar
Membela yang benar
Maju tak gentar
Hak kita diserang
Maju serentak
Mengusir penyerang
Maju serentak
Tentu kita kita menang
Reff :
Bergerak bergerak
Serentak menerkam
Menerjang terjang tak gentar
Tak gentar tak gentar
Menyerang menyerang
Majulah majulah menang
4. ISMAIL MARZUKI
Lagu Halo - Halo Bandung yang diciptakan oleh Ismail Marzuki dan sang maestro ini juga turut serta merebut Bandung dari tangan penjajah. Pada tanggal 24 Maret diperingati sebagai Bandung Lautan Api dan lagu ini terus diputar saat di dalam upacara.
Ismail Marzuki, meninggal dunia di tahun 1958, dirinya menciptakan banyak sekali karya lagu nasionalis. Berkat baktinya kepada negara, beliau berhasil menerima tanda jasa Bintang Budaya Parama Dharma dan piagam Wijaya Kusuma.
Lirik Ismail Marzuki - Halo-Halo Bandung
Halo-halo Bandung
Ibukota periangan
Halo-halo Bandung
Kota kenang-kenangan
Sudah lama beta
Tidak berjumpa dengan kau
Sekarang telah menjadi lautan api
Mari bung rebut kembali
5. BINTANG SUDIBYO (IBU SUD)
Dengar namanya saja kita pasti heran dan bingung. Bintang Sudibyo adalah nama panjang dari Ibu Sud, Ibu Sud adalah seorang wanita yang juga mencipta lagu nasionalisme. Dan salah satu lagu nasionalisme yang dibuatnya adalah Berkibarlah Benderaku yang ternyata judul tersebut diangkat dari kisah nyata. Ini dia sedikit cerita nyata di balik lagu Berkibarlah Benderaku, Ibu Sud menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana Yusup Rono Dipuro ( seorang pelaku sejarah yang terlibat dalam rekaman teks proklamasi Indonesia ) mempertahankan Sang Merah Putih untuk tetap berkibar di halaman kantor. Pada saat bersamaan, senjata - senjata api diarahkan padanya.
Ibu Sud akhirnya menerima sebuah anugerah Bintang Budaya Paramadharma pada tahun 2007. Selain menulis lagu nasionalis, ternyata Ibu Sud menciptakan lagu untuk anak - anak sekaligus seorang penyiar radio. Beliau meninggal tahun 1993 di usia 85 tahun.
Lirik Ibu Sud - Berkibarlah Benderaku
Berkibarlah benderaku
Lambang suci gagah perwira
Di seluruh pantai Indonesia
Kau tetap pujaan bangsa
Siapa berani menurunkan engkau
Serentak rakyatmu membela
Sang merah putih yang perwira
Berkibarlah Slama-lamanya
Kami rakyat Indonesia
Bersedia setiap masa
Mencurahkan segenap tenaga
Supaya kau tetap cemerlang
Tak goyang jiwaku menahan rintangan
Tak gentar rakyatmu berkorban
Sang merah putih yang perwira
Berkibarkah Slama-lamanya
6. LIBERTY MANIK (L. MANIK)
Liberty Manik orang yang bisa melakukan apa saja, seperti; Pemain biola, penyanyi, penyiar radio RRI Yogyakarta, penulis buku, jurnalis majalah, dan yang terakhir sebagai pencipta lagu Satu Nusa Satu Bangsa. Lagu ini diciptakan oleh Manik setelah dirinya melihat sendiri semangat perjuangan rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Satu Nusa Satu Bangsa pertama kali diputar melalui siaran radio di tahun 1947, ketika terjadinya agresi Belanda pertama. Beliau akhirnya mendapat anugerah bintang Budaya Paramadharma di tahun 2007. Dan Beliau meninggal dunia di tahun 2004, dalam usianya 69 tahun.
Satu Nusa Satu Bangsa
Liberty Manik (L.Manik)
Satu Nusa Satu Bangsa
Satu nusa
Satu bangsa
Satu bahasa kita
Tanah air
Pasti jaya
Untuk Selama-lamanya
Indonesia pusaka
Indonesia tercinta
Nusa bangsa
Dan Bahasa
Kita bela bersama
7. HUSEIN MUTAHAR (H. MUTAHAR)
Apa yang Anda rasakan bila mendengar lagu Syukur? Merindingkah bulu roma Anda semuanya? Ternyata lagu Syukur tersebut diciptakan oleh Husein Mutahar, lagu tersebut sengaja dibuat untuk menyambut kemerdekaan Indonesia.
Husein Mutahar adalah tokoh utama pendiri gerakan Pramuka Indonesia. Beliau pula yang mempunyai ide Paskibraka, beranggotakan pelajar dari berbagai daerah. Beliau adalah seorang mayor Laut ABRI, mempunyai tanda jasa Bintang Gerilya di tahun 1948 - 1949. Pernah juga terlibat langsung dalam pertempuran ketika menyelamatkan bendera Pusaka dari tangan Belanda di Yogyakarta. Husein Mutahar meninggal di usia 88 tahun.
Hari Merdeka / Tujuh Belas (17) Agustus
Pencipta Lagu : H. Mutahar
Tujuh belas agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka
Sekali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih di kandung badan
Kita tetap setia tetap setia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia tetap setia
Membela negara kita
Lirik H. Mutahar - Syukur
Dari yakinku teguh
Hati ikhlasku penuh
Akan karuniamu
Tanah air pusaka
Indonesia merdeka
Syukur aku sembahkan
KehadiratMu Tuhan
Dari yakinku teguh
Cinta ikhlasku penuh
Akan jasa usaha
Pahlawanku yang baka
Indonesia merdeka
Syukur aku hanjukkan
Ke bawah duli tuan
Dari yakinku teguh
Bakti ikhlasku penuh
Akan azas rukunmu
Pandu bangsa yang nyata
Indonesia merdeka
Syukur aku hanjukkan
Kehadapanmu tuan
8. Sudharnoto
Sudhartono adalah seorang pencipta lagu dan ilustrator film. Salah satu lagunya yang paling terkenal adalah Garuda Pancasila yang digubahnya pada tahun 1956. Ia juga memenangkan Piala Citra FFI 1980 sebagai penata musik dalam film "Kabut Sutra Ungu".
Sudharnoto (lahir di Bengkulu, 14 Oktober 1928 – meninggal 11 Januari 2000 pada umur 71 tahun) adalah komponis, ilustrator film Indonesia, penggubah Mars Pancasila yang di kemudian hari dikenal sebagai lagu Garuda Pancasila.[1][2] Pada saat Soekarno berkuasa, ia termasuk salah satu seniman yang tergabung dalam Lekra.
Sudharnoto belajar di Universitas Indonesia jurusan Kedokteran (hanya sampai tingkat 2). Ia memiliki ayah seorang dokter pribadi mangkunegara VII di Sala. Ia gemar bermain gitar, suling, dan biola, sedangkan ibunya mahir bermain akordeon. Ia belajar pada sejumlah seniman, Jos Cleber, Daljono, Soetedjo, dan R.A.J. Soedjasmin. Bersama Orkes Hawaiian Indonesia Muda pimpinan Maladi, ia ikut mengisi siaran RRI (Radio Republik Indonesia) Sala.
GARUDA PANCASILA
diciptakan lagu dan liriknya oleh Sudharnoto.
Garuda Pancasila
Akulah pendukungmu
Patriot proklamasi
Sedia berkorban untukmu
Pancasila dasar negara
Rakyat adil makmur sentausa
Pribadi bangsaku
Ayo maju maju
Ayo maju maju
Ayo maju maju
Langganan:
Postingan (Atom)